Usai Melacak Sebanyak 42.012 Warga UB, Satgas: Petugas RS Paling Berisiko
Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB) Malang resmi merilis hasil pelacakan atau tracing terhadap seluruh warga UB, baik dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Tercatat 42.012 responden yang mengisi form kuesioner secara daring yang dilakukan sejak 15 Maret 2020 hingga 22 Maret 2020.
Ketua Satgas Covid-19 UB, dr. Aurick Yudha, Sp.Em, menerangkan ribuan responden tersebut terdiri atas 4.748 dosen dan tenaga kependidikan serta 37.264 mahasiswa.
"Dari total jumlah yang mengisi kuesioner tersebut secara mandiri, yang melaporkan kontak sesuai kriteria kasus sebanyak 0,63 persen untuk dosen dan tenaga kependidikan dan 0,18 persen untuk mahasiswa. Total responden yang memiliki kemungkinan risiko sebanyak 4,3 persen untuk dosen dan tenaga kependidikan, dan 4,4 persen untuk mahasiswa. Angka yang berisiko tersebut didominasi oleh Sivitas Akademika yang sedang bertugas di rumah sakit," ungkapnya.
Satgas Covid-19 UB mengaku telah melakukan sejumlah upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. Diantaranya melakukan melakukan promosi kesehatan, membentuk protokol kesehatan, memastikan budaya perilaku hidup bersih dan sehat, memproduksi hand sanitizer, memproduksi disinfektan, memberi vitamin C, melakukan koordinasi internal dan eksternal, dan melakukan penapisan terhadap Sivitas Akademika UB.
Sebelumnya, satu mahasiswa UB dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan hasil perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang, pasien tersebut dinyatakan sembuh dan dipulangkan.
Saat ini, yang bersangkutan tengah melakukan self isolation atau isolasi mandiri di rumahnya. Sehingga, kontak dan interaksi sosial tetap dibatasi karena masih masa pemulihan.
Aurick menjelaskan, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, Satgas Covid-19 UB telah melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Pemkot Malang, Pemkab Malang, Pemkot Batu, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, dan Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ketua Satgas Covid-19 UB, dr. Aurick Yudha, Sp.Em, menerangkan ribuan responden tersebut terdiri atas 4.748 dosen dan tenaga kependidikan serta 37.264 mahasiswa.
"Dari total jumlah yang mengisi kuesioner tersebut secara mandiri, yang melaporkan kontak sesuai kriteria kasus sebanyak 0,63 persen untuk dosen dan tenaga kependidikan dan 0,18 persen untuk mahasiswa. Total responden yang memiliki kemungkinan risiko sebanyak 4,3 persen untuk dosen dan tenaga kependidikan, dan 4,4 persen untuk mahasiswa. Angka yang berisiko tersebut didominasi oleh Sivitas Akademika yang sedang bertugas di rumah sakit," ungkapnya.
Satgas Covid-19 UB mengaku telah melakukan sejumlah upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. Diantaranya melakukan melakukan promosi kesehatan, membentuk protokol kesehatan, memastikan budaya perilaku hidup bersih dan sehat, memproduksi hand sanitizer, memproduksi disinfektan, memberi vitamin C, melakukan koordinasi internal dan eksternal, dan melakukan penapisan terhadap Sivitas Akademika UB.
Sebelumnya, satu mahasiswa UB dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan hasil perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang, pasien tersebut dinyatakan sembuh dan dipulangkan.
Saat ini, yang bersangkutan tengah melakukan self isolation atau isolasi mandiri di rumahnya. Sehingga, kontak dan interaksi sosial tetap dibatasi karena masih masa pemulihan.
Aurick menjelaskan, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, Satgas Covid-19 UB telah melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Pemkot Malang, Pemkab Malang, Pemkot Batu, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, dan Universitas Islam Malang (UNISMA).